Minggu, 25 November 2012
Sepasang singa barong di sebelah kanan, meriam kecil di sebelahnya, dengan latar belakang gapura masuk ke Keraton Kasepuhan Cirebon. Keraton Kasepuhan Cirebon didirikan tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit Sunan Gunung Jati) yang menggantikan Sunan Gunung Jati pada tahun 1506. Sebelumnya Keraton Kasepuhan bernama Keraton Pakungwati, sehingga Pangeran Mas Mochammad Arifin bergelar Panembahan Pakungwati I.
MASJID AGUNG CIPTA RASA
Kayu ukir indah bertuliskan huruf-huruf Arab yang berada di bagian depan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Meskipun terlihat tua dan kusam, namun ukiran kayu di Masjid Agung Sang Cipta Rasa ini masih memancarkan keindahan seni ukirnya yang halus.
Susunan kayu penyangga atap utama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang berbentuk limasan susun tiga ini terlihat rumit namun rapi dan sangat indah, dan menjadi ciri khas ruang utama Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Soko Guru Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang berjumlah 12 buah dihubungkan dengan balok-balok melintang yang dikunci dengan memakai pasak.
Pintu utama Masjid Agung Sang Cipta Rasa lazimnya hanya dibuka pada waktu Sholat Ied dan pada perayaan Maulid Nabi Muhammad. Karenanya untuk masuk ke dalam ruang utama Masjid Agung Sang Cipta Rasa ini pengunjung harus melalui sebuah lubang kecil rendah yang berada di bagian samping kanan masjid dengan cara merunduk. Secara filosofis hal ini dimaksudkan agar pengunjung merendahkan diri ketika berada di lingkungan masjid. Secara praktis, lubang ini digunakan sebagai pintu kontrol untuk menarik derma dari para pengunjung.
"MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA"
CIREBON- Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan salah satu masjid besar di Cirebon, Jawa Barat.Kebesarannya melebihi statusnya sebagai masjid raya yang dapat menampung banyak jemaah.Ia dikenal sebagai masjid keramat yang menjadi saksi bisu penyebaran agama Islam di Cirebon khususnya.
Langganan:
Postingan (Atom)